Suir Syam Fokus Cegah Stunting Melalui Sosialisasi, Advokasi dan KIE di Sumbar

    Suir Syam Fokus Cegah Stunting Melalui Sosialisasi, Advokasi dan KIE di Sumbar
    Foto : Dok. Jurnalis indonesiasatu.co.id

    TANAH DATAR – Anggota DPR RI, H.Suir Syam cegah stunting melalui Sosialisasi, Advokasi dan Penurunan Stunting di Sumatera Barat.

    Dalam kegiatan ini politisi Gerundra ini melibatkan mitra kerja yakni, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN) perwakilan Provinsi Sumatera Barat.

    Pada hari Minggu (19/11), Suir Syam menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Nagari Tambangan, Kecematan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

    Hadir pada kesempatan itu, Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Fatmawati, S.T, .M.Eng, Drs. Muklis selaku Camat X Koto, perangkat Nagari Tambangan, tokoh pemuuda, tokoh masyarakat, Penyuluh KB dan kader-kader KB serta ratusan undangan lainnya.

    “Dengan mencegah stunting maka secara otomatis kasus stunting akan menurun. Stunting merupakan tanggungjawab semua pihak, ” ungkap mantan Walikota Padang Panjang priode 2003 - 2013 itu.

    Lanjut Politisi Gerindra ini, stunting adalah gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan gizi. Dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Kemudian dalam jangka panjang berdampak pada pertumbuhan otak, sehingga anak kesulitan belajar.

    “Nah, untuk mencegah stunting ini harus diawali sejak anak masih dalam kandungan dengan cara mengkomsumsi gizi seimbang seperti protein, vitamin dan sayur - sayuran, ” terangnya.

    Ia menambahkan, protein bisa didapati dengan mengkomsumsi ikan, daging segar, susu. Dan vitamin bisa didapat dari sayur mayur, buah - buahan dan vitamin yang dianjurkan dokter selama hamil dan setelah melahirkan.

    ” Yang tak kalah pentingnya memberikan ASI ekslusif pada bayi hingga umur 6 bulan pertama tanpa diganti minuman dan makanan lain, ” jelasnya.

    Ia berharap para peserta sosialisasi menyebar luaskan ilmu pecegahan stunting ini dilingkungan keluarga, tetangga dan masyarakat luas. Sehingga targer penurunan stunting nasional 14 persen pada tahun 2024 bisa terwujud.

    Sementara itu, Fatmawati, S.T, .M.Eng menyampaikan, stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

    “Kita tidak boleh menganggap stunting ini sepele karena menyangkut pada masa depan anak serta bangsa Indonesia kedepan. Seperti yang disampaikan pak Suir Syam, mari - masa mencegah stunting ini, ” katanya.

    Lanjutnya, banyak cara dalam hal mencegah stunting, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga kebersihan, memeriksa kehamilan dan balita secara berkala ke pusat pusat kesehatan atau pos yandu.

    “Bila ada gejala yang tidak normal pada saat hamil atau pada bayi cepat konsultasikan kepada dokter. Yang tak kalah pentingnya adalah asupan protein dan vitamin, ” pungkasnya. (JH)

    tanahdatar sumbar
    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    dr. H. Suir Syam, M. Kes, MMR Cerdaskan...

    Artikel Berikutnya

    Gandeng BPJS Ketenagakerjaan, dr. H. Suir...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?
    Dandim 1805/Raja Ampat Paparkan Hasil Capaian Pelaksanaan Program TMMD Ke-122 Kepada Kasdam XVIII/Kasuari
    Babinsa Koramil Deket Bantu Distribusikan Air Bersih kepada Warga
    Mayjen TNI Rudy Saladin Dampingi KSAD Tutup TMMD ke-122 di Kediri

    Ikuti Kami